Jumat, 01 November 2013

ISOLASI DAN PEMURNIAN SENYAWA FLAVONOID DARI DAUN TUMBUHAN BELUNTAS

HASIL
Isolasi  senyawa  flavonoid  daun beluntas  dilakukan  dengan  metode kromatografi  lapis  tipis  (KLT).  KLT  yang digunakan  terbuat  dari  silika  gel  dengan ukuran  20  cm  x 20  cm  GF254  (Merck).  Plat KLT  silika gel GF254  diaktifasi dengan  cara dioven pada suhu 100 ºC selama 1 jam untuk menghilangkan  air  yang  terdapat  pada  plat KLT (Sastrohamidjojo, 2007). Ekstrak  kental  hasil  ekstraksi dilarutkan  dengan  etanol  96%  p.a,  kemudian ditotolkan  sepanjang  plat dengan menggunakan  pipet  mikro pada  jarak  1  cm dari  garis  bawah  dan  1  cm  dari  garis atas.

Selanjutnya  dielusi  dengan  menggunakan eluen yang yang memberikan hasil pemisahan terbaik pada KLT yaitu n-butanol : asam asetat :  air  (BAA)  dengan  perbandingan  (4:1:5). Isolasi  senyawa  flavonoid  daun beluntas  dilakukan  dengan  metode kromatografi  lapis  tipis  (KLT).  KLT  yang digunakan  terbuat  dari  silika  gel  dengan ukuran  20  cm  x 20  cm  GF254  (Merck).  Plat KLT  silika gel GF254  diaktifasi dengan  cara dioven pada suhu 100 ºC selama 1 jam untuk menghilangkan  air  yang  terdapat  pada  plat KLT (Sastrohamidjojo, 2007). Ekstrak  kental  hasil  ekstraksi  dilarutkan  dengan  etanol  96%  p.a,  kemudian ditotolkan  sepanjang  plat dengan menggunakan  pipet  mikro pada  jarak  1  cm dari  garis  bawah  dan  1  cm  dari  garis atas.  Selanjutnya  dielusi  dengan  menggunakan eluen yang yang memberikan hasil pemisahan terbaik pada KLT yaitu n-butanol : asam asetat :  air  (BAA)  dengan  perbandingan  (4:1:5).

PEMBAHASAN
Ekstraksi  merupakan  proses  pemisahan suatu zat berdasarkan perbedaan kelarutannya. terhadap  dua  cairan  tidak  saling  larut  yang berbeda  (Rahayu,  2009).  Metode  yang digunakan  dalam  penelitian  ini  adalah ekstraksi maserasi. Maserasi adalah salah satu metode  pemisahan  senyawa  dengan  cara perendaman  menggunakan  pelarut  organic pada  temperatur  ruangan.  Proses  ekstraksi  ini tidak dilakukan dengan metode soxhlet karena dikhawatirkan  ada  golongan  senyawa flavonoid  yang  tidak  tahan panas,  selain  itu senyawa  flavonoid  mudah  teroksidasi  pada suhu  yang  tinggi.  Proses  maserasi  sangat menguntungkan  dalam  isolasi  senyawa  bahan alam  karena  selain  murah  dan  mudah dilakukan,  dengan  perendaman  sampel tumbuhan akan terjadi pemecahan dinding dan membran  sel akibat perbedaan tekanan antara di  dalam  dan  di  luar  sel,  sehingga  metabolit sekunder  yang  ada  dalam  sitoplasma  akan terlarut  dalam  pelarut.  Pelarut  yang  mengalir ke dalam sel dapat menyebabkan protoplasma membengkak  dan  bahan  kandungan  sel  akan larut  sesuai  dengan  kelarutannya  (Lenny, 2006).

Pemisahan  senyawa  flavonoid  daun beluntas  dilakukan  dengan  metode kromatografi  lapis  tipis  (KLT).  KLT merupakan  suatu  metode  pemisahan  suatu senyawa berdasarkan perbedaan distribusi dua fase yaitu fase diam dan fase gerak. Fase diam yang  digunakan  ialah  plat  silika  gel  yang bersifat  polar,  sedangkan  eluen  yang  digunakan sebagai  fase  gerak bersifat  sangat polar karena mengandung  air. Kepolaran fase diam dan fase gerak hampir sama, tetapi masih lebih  polar  fase  gerak  sehingga  senyawa flavonoid  yang  dipisahkan  terangkat mengikuti  aliran  eluen,  karena  senyawa flavonoid bersifat polar. KLT yang digunakan terbuat dari silika gel dengan ukuran 20 cm x 20  cm  GF254  (Merck).  Penggunaan  bahan silika karena pada umumnya silica digunakan untuk memisahkan  senyawa  asam-asam amino, fenol, alkaloid, asam lemak, sterol dan terpenoid.  Plat  KLT  silika gel GF254 diaktifasi dengan  cara  dioven pada  suhu  100ºC  selama  1  jam  untuk  menghilangkan  air yang  terdapat  pada  plat  KLT (Sastrohamidjojo, 2007) 

Eluen  yang  dipakai  dalam  KLT  ialah eluen  campuan  n-butanol  :  asam  asetat  :  air (BAA)  (4:1:5) yang  mampu  memberikan pemisahan terbaik. Karena dari komposisinya, eluen  tersebut  bersifat  sangat  polar  sehingga bisa memisahkan senyawa flavonoid yang juga bersifat  polar.  Eluen  yang  baik  ialah  eluen  yang bisa memisahkan senyawa dalam jumlah yang banyak yang ditandai dengan munculnya noda. Noda  yang terbentuk tidak berekor dan jarak  antara  noda  satu  dengan  yang  lainnya jelas (Harborne, 1987).

PERMASALAHAN:
Pada artikel di atas disebutkan bahwa senyawa flavonoid sangat muidah teroksidasi pada suhu yang tinggi. Sedangkan turunan senyawa flavonoid itu sendiri  memiliki tingkat oksidasi yang berbeda-beda contohnya flavon merupakan bentuk senyawa flavonoid dengan tingkat oksidasi terendah dari turunan senyawa flavonoid lainnya . Yang ingin saya tanyakan adalah dari tingkat oksidasi yang berbeda-beda tersebut bagaimana cara untuk menentukan metode pemisahan yang paling tepat dari sekian banyak metode pemisahan yang ada terhadap senyawa flavonoid sehingga diperoleh senyawa isolat yang maksimal???

2 komentar:

  1. Saya akan menjawab metode yg paling tepat digunakan untuk oksidasi yang berbeda-beda adalah dilihat dari hasil pemisahannya terlebih dahulu.Penelitian bahan alam biasanya dimulai dari ekstraksi, isolasi dengan metode kromatografi sehingga diperoleh senyawa murni, identifikasi unsur dari senyawa murni yang diperoleh dengan metode spektroskopi, dilanjutkan dengan uji aktivitas biologi baik dari senyawa murni ataupun ekstrak kasar. Setelah diketahui struktur molekulnya biasanya dilanjutkan dengan modifikasi struktur untuk mendapatkan senyawa dengan aktivitas dan kestabilan yang diinginkan.Dan setelah itu baru kita mengetahui metode mana yang paling tepat untuk digunakan dan untuk flavonoid metode terbaik nya menurut literatur adalah metode kromatografi lapis tipis karena metode ini adalah metode paling cepat untuk menganalisis.

    BalasHapus
  2. baiklah saya akan mencoba menjawab pertanyaan dari saudari linda metode pemisahan yang paling baik adalah KLT, dimana Kelebihan KLT ialah pemakaian jumlah pelarut dan jumlah cuplikan yang sedikit. Kromatografi Lapis Tipis (KLT) merupakan salah satu metode pemisahan yang cukup sederhana yaitu dengan menggunakan plat kaca yang dilapisi silika gel dengan menggunakan pelarut tertentu beserta menggunakan sampel yang sangat sedikit, dan mendapatkan hasil yang cukup akurat,

    mga jawaban saya bsa membantu anda, terimakasih :)

    BalasHapus