Selasa, 19 November 2013

Bioaktivitas Senyawa Nikotin sebagai Insektisida



Senyawa nikotin digunakan sebagai insektisida karena memiliki daya racun yang cukup tinggi. Daya racun yang cukup tinggi itu di sebabkan karena nikotin mempunyai 2 atom N pada struktur cincin heterosikliknya menyebabkan senyawa nikotin dalam reaksinya bersifat basa dan oleh sebab itu dengan asam membentuk garam nikotin bersifat non volatile ( stabil).

Hubungan struktur dan aktivitasnya juga mempengaruhi daya racun dari senyawa nikotin, dalam hal ini isomer optik dari strukturnya menunjukkan perbedaan aktivitas. Aktivitas dari senyawa-senyawa tersebut akan hilang dan berkurang bila nitrogen dihilangkan maupun mengalami perubahan posisi. Jadi pengaruh dari nitrogen sangat menentukan aktivitas senyawa nikotin tersebut.

Dalam keadaan murni senyawa nikotin mempunyai daya racun yang tinggi jika dibandingkan dengan daya racun insektisida nikotin hidroklorida atau nikotin sulfat. Nikotin sebagai bahan dasar insektisida digunakan dalam bentuk campuran yaitu sebagai larutan dalam air yang mengandung 40% nikotin dan sebagai garam sulfat sehingga dikenal dengan Black Leaf 40.

Sebagai insektisida kontak nikotin masuk ke dalam tubuh serangga melalui spirakel dalam sistem trakea. Uap dari nikotin menembus dinding tubuh serangga dan dilarutkan dengan cepat serta menembus jaringan vital dan menyebabkan paralisis terhadap sistem saraf serangga. Walaupun tekanan uap dari nikotin rendah pada temperatur kamar, semua nikotin itu dapat aktif bahkan dalam konsentrasi uap yang rendah dapat bersifat insektisida (Siswandono&Soekardjo,1995).

Permasalahan:
Bagaimana kekhasan isomer optik dan posisi atom N yang dimiliki oleh nikotin murni sehingga mempunyai daya racun yang tinggi dibandingkan nikotin hidroklorida dan asam sulfat? Selain itu, pada artikel diatas disebutkan bahwa Aktivitas dari senyawa-senyawa tersebut akan hilang dan berkurang bila nitrogen dihilangkan maupun mengalami perubahan posisi. Yang ingin saya tanyakan adalah apa yang dapat menyebabkan atom N tersebut hilang sementara kita ketahui bahwa  atom N sangat menentukan aktivitas senyawa nikotin tersebut???

2 komentar:

  1. saya akan menjawab
    menurut literatur yang saya baca Nikotin bersifat higroskofis dan mudah membentuk garam dengan asam serta mempunyai bau yang tidak menyenangkan. Dengan Asam klorida (HCl) dapat membentuk garam kristal nikotin dihidroklorida. Untuk mengetahui kadar nikotin dalam tembakau dapat dilakukan dengan metode acid-alkalimetri. Nikotin dalam tembakau diekstraksi terlebih dahulu oleh pelarut organik, nikotin ini bersifat basa tetapi tidak dapat dititrasi langsung dengan Asam klorida (HCl). Oleh sebab itu ditambah terlebih dahulu dengan Natrium hidroksida (NaOH). Asam klorida merupakan larutan baku sekunder, maka perlu ditentukan dahulu konsentrasinya. Pada titrasi ini untuk titik akhir titrasi digunakan indikator metil merah dengan trayek pH 4,2-6,2.
    dan nikotin murni akan lebih bersifat racun karena kadarnya masih lebih banyak dibandingkann dengan nikotin yang sudah berikatan dengan senyawa lain.
    sedangkan jika pada kondisi asam, nikotin dapat membentuk garam sehingga tidak ditemukannya ph nikotin murni.
    sedangkan penambahan NaOH adalah untuk membebaskan nikotin dari garam-garam.
    kemudian penyebab atom N berubah posisi ataupun hilang karena sudah berikatan dengan senyawa lain ataupun terdelokalisasi

    BalasHapus
  2. baiklah saya akan mencoba menjawab permasalahan saudari linda : dari beberapa literatur yang saya baca nikotin itu hilang itu disebakan karena nikotin tersebut sudah berikatabn dengan senyawa lain dan ada juga yang sudah terdelokalisasi,

    semoga bisa membantu dengan jawaban yang sangat singkat ini :)

    BalasHapus